Hari Pertama Pendaftaran Tes EPS TOPIK 2018 diikuti 2000 Peserta
Jadwal verifikasi dan pendaftaran ujian program g to g Korea sektor manufaktur dengan system poin tahun 2018 pada hari ini, Jumat 20 April 2018 diikuti oleh 2000 peserta.
Baca Juga : Sertifikat Penambah Poin dalam Tes EPS TOPIK
Verifikasi data ini adalah langkap awal sebelum tes dilaksanakan. Verifikasi diadakan di 2 tepat, yaitu di Universitas Negeri Semarang dan di IKOPIN Bandung. Verifikasi data akan berlangsung mulai Tanggal 20 April sampai 25 April 2018.
Pada tahun 2018 peserta yang berminat kerja ke Korea Selatan sebanyak 18.437 orang. Dengan rincian peserta yang melakukan verifikasi data di Semarang sebanyak 13.453 orang, sedangkan peserta yang melakukan verifikasi data di Bandung sebanyak 4984 orang.
Baca Juga : Ternyata Upin Ipin Juga Belajar Bahasa Korea lho
Jatah kuota 700 adalah jatah terendah sepanjang sejarah kelulusan Tes EPS TOPIK. Karena jumlah kelulusan tahun sebelumnya tidak kurang dari 5000an orang.
Diantara 16 negara pengirim tenaga kerja ke Korea Selatan, Indonesia telah mengawali terlebih dahulu sistem poin untuk sektor perikanan pada tahun 2016. Sistem poin ini diberlakukan juga di sektor manufaktur di tahun 2018.
Baca Juga : Proses Kerja ke Korea
Diharapkan melalui Sistem Poin EPS tersebut akan memperoleh kandidat tenaga kerja yang benar-benar mampu beradaptasi dengan pekerjaan di sektor Manufaktur, baik dibidang perakitan, penyambungan, maupun bidang pengukuran. Sehingga kasus TKI yang pindah pekerjaan secara nonprosedur bisa diminimalisir.
Di Korsel Selatan , tenaga kerja asing sangat dihormati. Hak dan kewajiban mereka disamakan dengan penduduk lokal. Proteksi oleh perwakilan Indonesia pun dilakukan dengan maksimal.
Gaji pokok TKI di Korsel Selatan sekitar 6.500 won per jam. Disediakan asrama dan makan dua kali sehari. Juga mendapatkan perlindungan dari perusahaan asuransi.
Dalam satu bulan, satu orang TKI bisa mengantongi sekitar Rp 14 juta. Jika rajin bekerja lembur, gaji yang diterima bisa mencapai Rp 30 juta. TKI bisa menabung minimal Rp 100 juta per tahun, karena biaya hidup di Korsel Selatan tergolong murah sesuai ukuran gaji yang mereka terima.
Dalam sebuah survei yang dilakukan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), sebanyak 92% pemilik perusahaan di Korsel Selatan mengaku sangat puas dengan kinerja TKI.
Baca Juga : Istana Gyeongbok Yang Penuh Makna
Dalam penilaian pemilik perusahaan, TKI adalah pekerja yang rajin dan ulet, hanya saja kekurangannya adalah penguasaan Bahasa Korea yang masih terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar